Sebuah proporsi yang signifikan dari 3,3 juta USD paviliyun Indonesia pada pembicaraan iklim di Durban didanai oleh perusahaan paper dan kertas, laporan dari Reuters AlertNet.
Veby Mega Indah menulis bahwa brosur resmi Indonesia terhadap perubahan iklim mencakup tiga halaman advertorial untuk Asia Pulp & Paper (APP) / Sinar Mas dan APRIL Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) serta perusahaan minyak milik negara Pertamina.
Para pecinta lingkungan telah mengkaitkan APRIL dan APP dengan konversi hutan hujan skala besar di Pulau Sumatera. Kedua produsen pulp dan kertas ini sekarang menjadi sasaran kampanye oleh kelompok hijau lokal, nasional dan internasional.
Bustar Maitar, direktur Greenpeace Indonesia, kelompok yang telah sangat terang-terangan terutama tentang praktek pengasaman serat APP, menyebut dukungan ini sebagai upaya untuk meng-ìgreenwashî-kan citranya.
“Sinar Mas adalah sebuah perusahaan terkemuka dalam merusak hutan dan lahan gambut Indonesia, dan adalah memalukan bagi pemerintah untuk menyambut mereka untuk melakukan ‘greenwash” di paviliun, “katanya kepada AlertNet.
APRIL dan APP mengklaim mengikuti hukum Indonesia dan menjadi pelayan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
“Kami sedang mengembangkan pengelolaan hutan berkelanjutan dan kita tidak pernah menyentuh hutan primer,” kata Wilson TP Siahaan, juru bicara APP Sinar Mas, seperti dikutip.
Pemerintah Indonesia memperkirakan 6-8.juta hektar (15-20 juta acres) hutan alam akan dibuka untuk produksi pulp dan kertas baru hingga tahun 2050.